"Mas, Barbadhos Cherry Manis saya kok gak mau berbunga ya ? Padahal
sudah saya kasih pupuk K tinggi, sudah saya coba pangkas, dan stress air. Mohon solusinya dong .”
Begitu kira-kira pertanyaan dalam email saya dari rekan yang mengoleksi
Barbadhos Cherry Manis, atau lebih keren dengan sebutan Sweet Barbadhos Cherry
(SBC).
Sweet Barbadhos Cherry, tidak ada masam sama sekali |
Lho… emang ada ya Barbadhos Cherry yang manis ?... Bukannya Barbadhos Cherry
rasanya masam bin kecuut…?!?? Sebelum ke
pokok permasalahan sang teman via email tadi mari kita ngelantur sedikit pada
pertanyaan terakhir. Pertama kali kenal
yang namanya Barbadhos Cherry (lebih dari 6 tahun yang lalu) saya terpikat
dengan buahnya, terlebih yang sudah matang, merah merona menggiurkan.
Sayang sekali, penampilan buah yang menggoda
diikuti rasa yang kurang cocok di lidah… yaitu masam. Terlepas dari rasa masam, konon kandungan
vitamin C dalam buah tersebut sangat tinggi (monggo Anda googling aja sendiri).cantik |
Trus, Barbadhos yang rasa manis emang ada ?
Beberapa tahun lalu saya mendapatkan beberapa tanaman yang di labeli
Barbadhos Manis, dan Alhamdulillah beberapa saat kemudian sempat mngicipi
buahnya. Subhanallah, pada buah yang
masih hijaupun tidak ada rasa masam atau kecut sama sekali. Pada buah yang sudah merah pun ternyata juga
tidak berasa kecut sama sekali. Maniskah
rasanya ?... Hemm saya pribadi berpendapat kok gak ada manisnya ya… he he he…
tapi yang terpenting adalah tidak Masam alias Kecut itu aja. Sangat berbeda rasa dengan si Pendahulunya.
buah muda |
Kembali pada pokok permasalahan, apakah benar Sweet Barbadhos Cherry ini
susah berbunga seperti kasus rekan diatas ?
Se-pengalaman saya sih benar apa yang ditanyakan rekan tadi. Si SBC ini emang agak bandel, perlakuan
stress air, pangkas dan Pupuk K tinggi kadang masih bandel. Hanya keluar daun dan cabang baru.
Setelah saya ingat-ingat perlakuan apa untuk membuahkan si SBC ini ternyata
baru tersadar akan sesuatu hal. Bermula
dari usaha untuk memperbanyak bibit SBC kala itu tak disangka bunga
bermunculan. Perbanyakan saya lakukan
dengan cara cangkok kala itu. Setiap
cabang batang yang dicangkok, selalu diikuti dengan bakal bunga.
pilih batang kecoklatan, kerat melingkar dengan pisau |
lebar keratan hanya beberapa milimeter |
Lama kemudian setelah hasil cangkok an turun, tanaman induk kembali tumbuh
normal dengan cabang baru. Kali ini daun
dan cabang baru saja yang si SBC pamerkan.
Uppss… apakah perlu dicangkok lagi biar buah…. ? Jawabannya tentu saja “Tidak !”
Dengan alasan ribetnya upacara cangkok mencangkok serta ketersediaan bibit
yang sudah cukup, cara pintas pun saya lakukan demi merangsang SBC berbunga.
bekas keratan akan menutup seiring oleh waktu |
Dengan prinsip melukai batang SBC seperti saat kita mencangkok, ternyata
berhasil merangsang dia berbunga.
Pelukaan bisa kita lakukan dengan pisau ataupun gunting tanaman. Lakukan pengeratan secara melingkar pada
batang yang sehat dan sudah kecoklatan tanda tua. Pengeratan atau pelukaan tidak perlu seperti
saat kita mencangkok yang lebarnya beberapa cm.
Tapi cukup selebar beberapa millimeter atau selebar gunting tanaman atau
pisau yang digunakan untuk pengeratan.
bisa dengan gunting tanaman |
pastikan agar keratan melingkar |
hasil keratan menggunakan gunting tanaman |
bekas keratan |
Jika kita menggunakan gunting tanaman, caranya seperti kita akan memangkas ranting. Tekan gunting hanya sebatas kulit tanaman (dengan perasaan) lalu putar gunting melingkar dengan tetap kita tahan setengah kekuatan hingga kulit tanaman terlukai secara melingkar. Kita ulangi langkah diatas di beberapa bagian cabang yang lain. Dalam satu cabang bisa kita lakukan 1-2 kali dengan jarak kerat 10 cm.
beberapa hari kemudian |
hasil yang ditunggu |
Pastikan gunting atau pisau yang akan kita gunakan bersih, bila perlu cuci
terlebih dahulu agar tidak berbahaya bagi tanaman.
Selanjutnya, seperti tanaman yang sedang berbunga pada umumnya, usahakan
jangan sampai telat siram dan berikan nutrisi yang cukup. Usahakan pada fase ini berikan pupuk NPK tinggi K.
Akhir kata, selamat mencoba.
Semoga Bermanfaat
lama nggak posting ditunggu terus pencerahannya...(sarjiman-solo)
ReplyDelete@sarjiman : he he he
DeleteMas Hervin apakah cara diatas bisa direrapkan pada jambu leci? Katanya penjual bibit pada saat beli katanya nama kerennya Red Cherry Guava. Mohon pencerahannya.Trims.
ReplyDelete@Yonas : jambu leci atau Red/Yellow cherry guava lebih kearah pemangkasan dan stress air untuk merangsang bunganya....
DeleteTrima kasih mas Hervin akan saya coba.
DeleteApakah teknik ini bisa diaplikasikan untuk tanaman leci? atau ada ga yah teknik untuk membungakan pohon leci? soalnya susah banget berbunganya terima kasih
ReplyDeletebelum bisa diaplikasikan ke leci teknik ini
Deleteadakah teknik khusus yang bisa dilakukan untuk membungakan tanaman leci? tanaman leci saya pernah berbunga 1X tapi cuma 1 tangkai. setelah itu tidak pernah berbunga lagi. terima kasih
Deletepernah saya coba pakai ZPT (zat perangsang tumbuh) tapi belum behasil, so kelihatannya harus saya coba lagi cara lain. sepertinya si leci juga dipengaruhi oleh perubahan suhu ekstrim siang/malam (panas/dingin)...
Deletesalam kenal saya hairul
ReplyDeleteingin tanya OM Herfin Sasono
perlakuan tersebut bisa untuk jeruk nipis...? (pohonnya sudah lumayan besar tapi belum berbuah berbeda dengan jeruk limo yang sudah berbuah padahal umur pembelian nya sama)
@khairul sahad : terus terang saya belum pernah aplikasi ke tanaman jeruk, saran saya untuk jeruk nipis anda bisa lakukan pengkondisian stress air (tidak disiram beberapa saat sampai tanaman agak layu), kemudian siram dengan air dengan dicampur pupuk K tinggi...
Delete