Kesan Bagus memang jauh terdapat dalam Blog ini. Namun dengan maksud ingin menjadikan sebagi forum tukar pikiran, penuangan ide-ide ataupun kiat-kiat yang berhubungan dengan kegiatan berkebun adalah tujuan utama hadirnya blog ini.....Kritik dan saran sangat saya perlukan sebagai bahan masukan. Akhirnya selamat menikmati & semoga bermanfaat.....

17 Feb 2011

Rukem vs Plum Dataran Rendah...

Merasakan buah Plum dataran rendah yang sudah tua di pohon beberapa waktu lalu mengingatkan akan pengalaman setahun lalu saat di NTB (Febuary 2010).  Buah bulat dengan warna coklat kehitaman berdiameter sekitar 3-4 cm yang oleh rekan-rekan disebut Plum Dataran Rendah ini memiliki bentuk buah dan daun yang hampir mirip dengan Buah Rukem (lobe-lobe) yang saya dapati di NTB kala itu.  Lalu bagaimana rasanya ??  
sosok Indukan Plum yang produktif
Untuk sekedar mengingat dan memastikan perbedaan keduanya, makan awal Febuary 2011 kemarin, disela tugas kantor, saya sempatkan kembali mengunjungi pohon Rukem milik teman di NTB sana.  Sambil mengamati sosok pohon, bentuk daun dan tentu saja rasa buahnya, ingatan kembali saat menikmati buah Plum Dataran Rendah.
Dari sini secara pribadi dapat saya tarik kesimpulan
:
  • Bentuk buah, ukuran dan warna buah matang maupun mentah relatif sama antara rukem dan plum dataran rendah.
  • Tekstur buah, warna dan biji nya juga memiliki kesamaan diantara keduanya.
  • Rasa buah, jika dipanen sama-sama tuanya, yang ditandai dengan warna coklat kehitaman, akan sangat berbeda.  Artinya jika plum dataran rendah buah yg dipanen dan dimakan langsung akan terasa manis masam menyegarkan walaupun masih ada rasa sepetnya.  Namun jika buah rukem langsung kita makan / digigit akan terasa sepet yang mendominasi, kecuali jika buah rukem di pencet-pencet dahulu atau di putar-putar di antara kedua telapak tangan hingga lunak, maka rasa sepet akan hilang dan mirip dengan rasa Plum dataran rendah.  Demikian juga jika Plum dataran rendah sebelum dimakan di gulung-gulungkan diantara kedua telapak tangan, rasa sepet nya akan hilang.
  • Sosok pohon Plum dataran rendah tidak sebesar pohon rukem, artinya walaupun masih kecil si plum ini sudah mampu berbuah secara produktif bahkan bagus buat tabulampot.  Hal ini berbeda dengan pohon rukem yang tumbuh membesar dan baru berbuah.
  • Pohon rukem kecil cenderung berduri tajam, dan akan hilang dengan sendirinya jika pohon sudah besar, sedangkan sosok pohon plum tanpa duri sekali saat tanaman masih kecil maupun sudah besar.
  • Perbedaan bentuk daun akan nampak jelas saat tanaman rukem masih kecil, namun jika sudah dewasa keduanya relatif sama

perbedaan daun mencolok saat tanaman masih kecil    




sosok daun Rukem di pohon yang sudah tua, mirip sekali dgn Pllum

 Perhaatikan bentuk buah, warna dan ukurannya
   
buah tua Plum Dataran Rendah dari pohon

buah tua Rukem dari pohon
  Bandingkan sosok daging buah dan bijinya yang pipih....
daging buah Plum Dataran Rendah


daging buah Rukem

Terlepas dari kesamaan dan perbedaan keduanya, kehadiran plum dataran rendah merupakan suatu berkah bagi para penghobi tanaman buah, mengingat keberadaan pohon rukem saat ini sudah tergolong agak langka untuk dicari. Tuhan telah menciptakan tanaman dengan segala kekurangan dan kelebihannya, Subhanallah....

Semoga bermanfaat......

37 comments:

  1. Subhanallah..ulasan yg komperhensip :) Plumnya mirip banget ya sama rukem. Dulu kala masih kecil di lawang banyak pohon rukem & di pasar lawang banyak juga yg jual buahnya, apakah sekarang dah gak ada mas? Kalo dijadikan tambulampot rukem cocok gak ya? Salam, bari.

    ReplyDelete
    Replies
    1. He..he..makasih infonya..teringat perdebatan saya dg adik yg punya pohon plum&berbuah..ngotot klo itu 'Rukem' ..smntara saya ingat klo rukem msti ada durinya& lama bertahun2 baru bisa berbuah..krn pngalaman dulu wkt kecil sering cari buah rukem..di tanggul2 sungai dkt kuburan..(skrg sdh gak ada lagi..semenjak dibangun kompleks perumahan di dktnya)..

      Delete
  2. @Bari : saya justru tahunya rukem dari istri saya pak, sekarang jarang pohon rukem di malang, apalagi buahnya.... sudah jarang sekali di pasaran...kayaknya bagus juga untuk tabulampot / dibonsai pohon rukem ini

    ReplyDelete
  3. Terimakasih informasinya.... saya menjumpai pohon buah rukem/lobi2 ini cukup banyak di kepulauan Maluku.... sat saya ekspedisi di sana Desember lalu... namun di Jawa memang jenis ini relatif sangat jarang ditemui....

    ReplyDelete
  4. didik : wah ternyata masih banyak ya di Maluku, perlu dilestarikan kayaknya mas he he he
    betul sekali, di Jawa sudah mulai jarang ditemukan....

    ReplyDelete
  5. hmm,,waktu kecil dulu sy sering makanin buah lobi2,,jd pengen mencicipi lg..

    ReplyDelete
  6. sayang sekarang sudah agak jarang ditemui pohonnya....

    ReplyDelete
  7. Kala kecil nama buah ini di daerah saya disebut buah gowok...seger dan asem...
    Bapak jual bibitnya? ingin koleksi juga....

    ReplyDelete
  8. oma : lain sebutan ya ...he he di jawa terkenal dgn rukem. sayang sy gak pernah liat waktu kecil....
    bibit cuma ada 1 buat koleksi....

    ReplyDelete
  9. mirip rukem ya, pohonya berduri ngak?
    kalo rukem pohonnya berduri, kalo lobi2 ngak berduri .......

    ReplyDelete
  10. saya kira ulasan diatas sudah menjawab pertanyaan Anda...

    ReplyDelete
  11. Rukem dan lobi-lobi tidak sama... apalagi dengan gowok (kupa, dlm bhs Sunda). Rukem rasanya enak, manis agak sepet. Saya masih melihat pohonnya di hutan lindung Pangandaran...

    Tumbuhan yang juga mulai langka adalah Juwet (Duwet). Di hutan-hutan Dompu, NTB tumbuhan itu masih cukup banyak dan tumbuh liar... ada yang berwarna hitam dan ada yang jenisnya warna putih... ukurannya hampir sama dengan anggur impor.. dan rasanya enak... saya hawatir, kalau tidak ada yang menanam, lama-lama akan punah..

    ReplyDelete
  12. Rukem memang berbeda dgn lobi-lobi, Rukem (di jawa) lebih di sebut Lobe-lobe di NTB,

    juwet / jamblang memang mulai langka di tanah jawa, untung lah yang jenis putih masih banyak di tanam dan bisa dijadikan tabulampot (karena sosok tanaman masih kecil sudah berbuah)
    semoga anak cucu kita masih bisa menikmatinya kelak

    ReplyDelete
  13. kalo rukem didaerah saya pernah liat,, tapi ukuran pohonnya gede dan tinggi banget,, kayaknya udah puluhan tahun..

    daerah ane singosari...

    ReplyDelete
  14. Pak, benarkah itu pohon dan buah plum (dari genus Prunus) yang habitat aslinya adalah daerah subtropis dan daerah beriklim sedang? Kok bulatan buahnya mulus gak ada celah di satu sisi ya? Bukankan buah plum buahnya selalu ada celah lekukan memanjang dari tangkai buah hingga ujung buah?

    Plum "dataran rendah", mungkin lebih tepat disebut plum "dari daerah garis lintang rendah" alias mendekati tropis (Cina Selatan, Taiwan), sehingga meski Indonesia bukan habitat aslinya masih bisa hidup dan berbuah di Indonesia yg tropis.

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Tree Hugger : pertama dikenalkan buah ini oleh penghoby di tanah air, mereka menyebut plum dataran rendah, dan setahu saya sih plum di daerah subtropis buahnya juga tidak seperti gambar diatas.
      makanya setelah melakukan penelusuran, ternyata tanaman dengan buah serupa adalah asli indonesia, yang sering di sebut Rukem.
      tapi kabar baiknya, jika pohon rukem dgn karakter yang besar, dan jika muda batang berduri, dan memerlukan lahan yg lumayan untuk tempat tumbuh, namun untuk plum dataran rendah ini bisa di tabulampotkan dan terbukti mampu berbuah.....

      thanks atas masukannya.

      Delete
    2. @HERVIN : Kalau rukem sih jelas bukan termasuk keluarga plum dan nama ilmiahnya adalah "Flacourtia indica", berarti rukem berasal dari genus Flacourtia. Sedangkan plum dari genus "Prunus". Sehingga jelas rukem tidak termasuk sebagai keluarga plum karena nama ilmiahnya juga tidak memakai kata "Prunus".

      Yg saya tanyakan adalah apa sih nama ilmiah tanaman yg oleh penghobi di Indonesia disebut "plum dataran rendah" pada foto di atas??? Jika nama ilmiahnya tidak didahului dengan kata "Prunus", berarti tanaman yg oleh penghobi disebut sebagai "plum dataran rendah" itu sebenarnya samasekali BUKAN plum (Prunus), karena nama ilmiahnya juga tidak memakai kata "Prunus". Mungkin dia tanaman dari genus lain tapi bentuk pohonnya cuma mirip plum. Dengan demikian, penyebutan "plum dataran rendah" untuk tanaman ini keliru, karena dia bukan termasuk plum.

      (BTW, kita sedang tidak membicarakan rukem ya, karena rukem kan udah jelas bukan plum (Prunus).

      Delete
    3. @Tree Hugger : betul sekali ! rukem tidak termasuk keluarga plum, dan dia memiliki nama ilmiah "Flacourtia rukam Zoll.& Mor"

      FYI tulisan ini merupakan lanjutan dari http://ayoberkebun-hervin.blogspot.com/2010/09/plum-dataran-rendah.html

      ditulisan tsb, para penghoby tabulampot bahkan para penangkar buah memperkenalkan nama dgn plum dataran rendah (dgn harga yg lumayan tinggi untuk bibitnya). Dan setahu saya sih, buah plum tidak demikian bentuknya, dan belum tentu bisa berbuah di INdonesia yg beriklim tropis. So, kl ternyata pengamatan saya buahnya (bentuk buah, karakter daging buah, bentuk biji dan rasa) hampir sangat mirip dengan rukem, apakah masih layak disebut plum ???

      dan jika anda menayakan apa nama ilmiah nya, terus terang saya tidak tahu !!
      point dari tulisan ini : Apa yang oleh penangkar buah disebut dng plum dataran rendah, ternyata hampir sama dgn sosok buah Rukem. perkara nama yang disematkan adalah "plum dataran rendah" itu urusan mereka, mungkin ada maksud agar bibit laris dipasaran.


      note : bagi kaum akademis, nama ilmiah sangatlah penting, tapi mungkin bagi para penangkar dan penggemar belum tentu

      Delete
    4. @HERVIN :
      Peace brooo ane bukan akademisi, kuliah biologi apalagi botani aja kagak pernah. Ane cuma penggemar pohon/tanaman, bukan cuma sebagai penghasil buah, tapi juga dari segi taksonomi keilmuannya.

      Cuma, kalau ane pribadi sih ane merasa seperti "dibodohi" jika ditawari membeli tanaman yg disebut sebagai "plum" padahal dia sebenarnya samasekali tidak termasuk keluarga "plum".

      Yaah ane juga maklum, penamaan "plum dataran rendah" itu pasti sekedar gimmick iklan sebagai penglaris dan pendongkrak harga. Seperti anda bilang, harga bibitnya sangat mahal. Tapi sebenarnya penyebutan "plum dataran rendah" itu misleading dan membodohi konsumen (tapi gak papa juga sih sepanjang konsumennya juga gak merasa dibodohi, gak merasa dirugikan) jika memang tanaman itu bukan termasuk keluarga plum.

      Kalau ane pribadi, ane mau membayar mahal untuk bisa memiliki dan menanam di pekarangan, pohon plum "beneran" yg merupakan kerabat asli dari plum yg hanya bisa berbuah di musim semi setelah mengalami rontok daun di musim dingin, yang bunganya hanya bisa terbentuk menjadi buah jika terpicu oleh siang hari yg sunny cerah dan malah hari dengan yg suhu yg masih dingin seperti kondisi saat musim semi di sono (kondisi agroklimat yg tak mungkin dijumpai di sini yg tropis).

      Ada sensasi tersendiri jika bisa melihat pohon "dari sono" yg iklim agroklimatnya sangat berbeda ternyata bisa tumbuh dan berbuah di pekarangan rumah ane sendiri di sini.

      Maka, sebenernya ane berharap pohon yg oleh penghobi diberi nama "plum dataran rendah" dalam foto di atas adalah PLUM BENERAN. Makanya ane ingin tahu apa nama taksonomi pohon "plum dataran rendah" itu, untuk memastikan apakah dia termasuk keluarga plum beneran ataukah cuma mirip plum. MOGA MOGA aja itu plum beneran. kalau itu pohon plum beneran, ane mau beli.

      Delete
    5. itulah tabiat sebagian besar para penjual dan penangkar bibit..
      tapi pointnya kalo memang anda merasa dibodohi... take it easy aja... jangan di beli !! selesai urusan kan....he he he


      dan kl masih penasaran dengan apa nama ilmiahnya, logika yang ada ditulisan diatas gampang banget kok..... apa yg disebut dgn plum dataran rendah dan rukem spt foto diatas bisa anda lihat, apa ada perbedaan yg signifikan...??? bentuk buah ?? tekstur daging ?? biji nya ??? bahkan daunnya ??? pengamatan saya IDENTIK SEKALI ! so kl anda sebagai penggemar tanaman yg mengutamakan taksonomi kelimuannya harusnya bisa menyimpulkan sendiri..... mudah kan....
      (FYI tulisan ini sebenarnya sentilan buat mereka2, tapi terpaksa harus sy infokan ke anda)

      kl pengin beli bibit plum beneran gak perlu kok bayar mahal, cukup beli plum dari supermarket, bijinya (dgn teknik tertentu) bisa di semai, dan dipelihara....

      yang mahal cuma gimana cara dia bisa berbuah, mungkin anda bisa bikin green house yang ada AC nya sehingga bisa mengkondisikan perubahan suhu yang ekstrim seperti di negara asalnya sana.

      Delete
    6. Satu hal yg bikin ane ragu itu bukan plum (genus Prunus) adalah tidak adanya lekukan memanjang di satu sisi buah (ciri khas yg selalu terdapat pada buah plum dari genus Prunus).

      Hal lain yg bikin ane ragu adalah struktur bijinya yg juga tidak sebangun dgn keluarga Prunus.

      Lainnya, memang mirip pohon dari genus Prunus, terutama daunnya yg "serated" (bergerigi di bagian pinggirnya) menyerupai daun banyak spesies pohon dari daerah yg memiliki perubahan musim.

      BTW, ada juga memang genus Prunus yg asli daerah tropis/Indonesia, yaitu Prunus arborea. Dan itu juga buahnya sama2 punya lekukan di satu sisi, seperti plum dari daerah bermusim. Cuma, gerigi pada pinggiran daunnya sudah hilang.

      BTW, sifat daun yg cenderung sederhana (tidak menjari dan tidak bergerigi) ini, menurut hipotesis ane, mungkin adalah sifat khas pohon kayu di daerah tropis. Hal ini bisa dilihat dari contoh lain, yaitu pohon dari genus Quercus (oak) dan genus Acer (maple) yg tumbuh alami di daerah tropis (Indonesia) juga kehilangan sifat menjari pada daun, dan daunnya menjadi daun sederhana (simple leaf). Padahal hampir semua spesias oak dan maple di daerah bermusim selalu daunnya berbentuk menjari-jari mengikuti tulangan daun (lobed leaf).

      Delete
    7. Bro Hervin,
      Ada lagi neh tanaman langka yang juga dinamai dengan merek dagang yang juga "misleading", yaitu Black Sapote.
      Di kalangan pedagang, tanaman langka ini dijual dengan nama dagang "Black Sapote", padahal buat orang awam sekalipun (asal gak terlalu males mikir atawa googling) bisa dengan mudah tau bahwa pohon yg dijual dengan nama Black Sapote itu sebenernya samasekali bukan keluarga Sapote (sawo-sawoan).
      Dengan googling sekedarnya, orang awam juga tau bahwa nama botani Black Sapote adalah "Diospyros digyna", berarti dia adalah kerabat dekat dari pohon kesemek (Diospyros kaki) dan pohon bisbul (Diospyros blancoi). Kekerabatan dekat ini ditandai kesamaan genus, yaitu Diospyros.

      Bahkan dari bentuk buahnya pun sama dan sebangun dengan kesemek. Ada tangkai buah yang mengembang seperti bunga juga kayak buah kesemek. Bedanya, black sapote warna kulit buahnya hijau muda dan tidak pernah menjadi oranye seperti kesemek meski udah mateng.

      Bedanya lagi dengan kesemek adalah, kesemek habitat aslinya adalah daerah subtropis dan empat musim, sehingga di Indonesia kesemek hanya bisa berbunga dan berbuah di dataran tinggi (di atas 1000 meter). Sedangkan "Black Sapote" (yg ternyata bukan Sapote itu) habitat aslinya adalah daerah tropis, sehingga di Indonesia bisa berbunga dan berbuah di dataran rendah.

      Ane kemaren di pameran Flona Lapangan Banteng 2013 nyari2 ini tanaman, pengin nanem (gak peduli namanya menurut orang2 Black Sapote, yg penting menurut gw adalah "Black Persimmon"). Alhamdulillah nemu. Eeee pedangannya ngotot bahwa itu memang sejenis sawo atawa sapote, meski ane bilang bahwa itu bukan sapote tapi sejenis kesemek xixixixi... Yoweslah terserah... Pedagang kok kalah ngerti tentang tanaman dibanding pembelinya yang "awam" tanaman xixixxi..

      Dia ngotot mungkin dia takut ane kagak jadi beli, padahal gak masalah mau dinamain sapote atawa apa, yang penting ane memang tetep pengin punya tanaman kerabat persimmon atawa kesemek ini, ya ndak masalah kalo orang2 tahunya sapote dan keukeuh dibilang sapote hwhwhwhhw....

      Black Sapote eh.... Black Persimmonnya sekarang udah ada di kebun samping rumah ane tuh, tapi masih di polybag, nunggu gw tanam beberapa hari lagi heheheh... Moga2 berbuah...

      Delete
  15. wah dari uraian diatas semakin membingungkan aj mana yang plum asli dan mana yang 'plum pluman',, padahal kemarin baru beli bibit plum australia(kt si penjual).

    ReplyDelete
  16. He he he Bro Sigid, kemaren ane juga nanya di Flona lapangan banteng, berapa harga bibit pohon yg diklaim sebagai "plum" itu... ALahuakbar!!! ternyata muahal banget, yg kecil tinggi 30 cm aja ane ditawari 400 ribu perak!! Ya gapapa bro Sigid, kalopun bukan plum, yg penting kan anda suka itu pohon dan pengin nanem. Anggap aja itu rejeki penangkarnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. entah asli ato bukan, wong nyatanya skg sudah ane tanem... yah disukuri aja pak, mudah2an aj subur dan berbuah lebat pak,untuk ngilangin penasaran aye....

      Delete
  17. saya lg cari pohon rukem sama plum, ada bibitnya engga .. ?

    ReplyDelete
  18. Mohon bantuannya ada yang jual engga bibit pohon rukem sama plum email johariasep@ymail.com

    ReplyDelete
  19. saya juga lagi cari pohon rukem nih,tapi sulit sekali di daerah saya,buat obat sakit maag saya.tolong bantuannya ya yang tau/punya kirim ke email saya. dwistyawan28@yahoo.com/dwi.setiawan94@ymail.com,,please

    ReplyDelete
  20. kalau di daerah gorontalo masih tumbuh liar" lobi2(Rukem) " n plum daratan rendah yg kami sebut di gorontalo "Tome2" beda nya pohon lobi2 bisa tumbuh tinggi dan besar batanya,kalau TOME2 tidak n ada jambalang,n buah gohok mirim jambang cuma manis rasanya masih tumbuh liar juga di tempat kami,G/talo

    ReplyDelete
  21. Pak, kalau lihat dari gambarnya, mungkin ini buah Flacourtia indica atau lebih dikenal dgn nama governor’s plum, batoko plum, atau Indian plum. Berhubung saya blm pernah lihat pohon dan buah aslinya, mungkin bisa Bapak cocokkan tanaman Bapak dgn gambar2 di internet. Semoga saya tdk salah ya.

    ReplyDelete
  22. Pak, bagi bagi donk bibit rukemnya..

    ReplyDelete
  23. Mas hervin, sy tertarik mau tanam plum dataran rendah ini, kira2 brp lama berbuah sejak beli bibitnya? Lebih cocok mana dipot atau ditanah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Razali : kalau bibit berasal dari cangkok(dan biasanya memang dari cangkok), cepat kok berbuah, tidak sampai 3 bulan biasanya sudah berbunga, ditanam di pot bisa, ditanah juga lebih bisa (sosok pohon ditanah akan besar dan bongsor)

      Delete
    2. Trims mas hervin, semoga semakin sukses dan menginspirasi...

      Delete
    3. Di pot besar bagus asal perawatan dan pemupukan rajin insyaallah hasilnyabagus

      Delete
  24. di grup fb banyak yg menertawakan saya katanya klo rukam/rukem- gondorukem-
    itu seperti yg mereka punya. dan saya liat memang sama semua klo rukam dari daerah jawa. daun agak kecil, mengkilap ,bergerigi,daun muda berwarna kemerah2an. dan batang berduri.
    tapi di daerah saya jarang menjumpai pohon yg di sebut rukam /rukem yg sprt itu.ada tumbuhan yg buahnya sebelum di makan harus di pijit2 dulu agar tdk masam karena ada kandungan getah.
    orang di tempat ku menyebut rukem.
    pohon bisa besar dan tinggi,banyak duri,daun lonjong bergerigi di pinggir daun.memiliki buah . daun muda berwarna merah muda.
    mungkin rukem ada beberapa jenis. seperti kelapa. rambutan. mangga. dan jengkol����������. kalo saya punya yg daun lonjong. terserah mo di sebut apa yg penting saya suka. dan saya pelihara.tumbuhan ini juga tergolong langka. bukan kah niat kita melestarikan bukan berdebat. klo pun tau nama lengkap nama ilmiah fasih toh pohonya dah jdi fosil. itu pun kurang enak di hati mending kita melestarikan suatu nanti pasti ketemu nama lengkapnya ���������� PARJIEM

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul sekali bung hendrix, tapi kelebihan tanaman ini dengan rukem yang asli adalah dia bisa berbuah di pot, meskipun pendek dan kecil. kalau rukem di usia muda dia banyak durinya, berbuah harus pohon sudah berumur dan agak susah di buahkan di dalam pot (meskipun saya coba dan berhasil berbuah di pot utk rukem asli ini). malah sekarang ada varian baru, buah mirip dan identik dengan jenis ini, namun agak besar ukuran buahnya, daunnya juga besar. Kebetulan dulu saya bawa bibitnya langsung dari thailand dan sekarang lagi berbuah lebat. di thailand waktu itu di sematkan label Manila cherry.... he he

      Delete

Comment

Powered By Blogger