22 Jun 2010
ADA APA DENGAN LENGKENG IMPORT ??
Dulu, saking senengnya sama buah lengkeng, setiap musim lengkeng tiba dan di pinggir-pinggir jalan banyak pedagang menjajakan buah ini, tak kuat rasanya untuk tidak membeli dan mencicipinya. Buah yang besar, mulus dan seger rasanya tidak menyurutkan hati untuk merogoh kocek untuk sekedar menikmatinya. Sayang, buah yang dijajakan di pinggir jalan tersebut ternyata bukan berasal dari negeri kita sendiri. tapi tetep saja enak rasanya (saat itu).
buah segar dari pohon |
kulit masih lunak, rasa masih prima |
Namun setelah memiliki pohon sendiri dan bisa berbuah kini baru tersadar...Kok !?? Ternyata rasanya lebih enak dan lebih segar dari buah lengkeng yang ada di pasaran.
Singkat kata, dengan rasa ingin tahu yang kuat, pengamatan pun dilakukan.
Buah Lengkeng dari hasil panen di pekarangan yang tidak habis dimakan saat itu, sengaja disimpan (tidak dalam lemari es). Ternyata dalam hitungan 3 hari setelah petik, kulit buah menjadi keras dan kering serta agak kusam. Sekali lagi, ini baru 3 hari setelah petik pohon.
Namun rasanya dari lengkeng tadi masih tetap konsisten dan manis. Ini diperkuat dengan pengalaman saat petik lengkeng pingpong dari kenalan di Jogja dan dinikmati 4 hari kemudian di Malang. Kulit buah juga kering dan keras meskipun rasanya tidak banyak mengalami perubahan.
Lantas kenapa lengkeng Import yang dijajaan di pinggi jalan tersebut kulitnya masih mulus, lunak/lembek dan cerah. Padahal, jujur saja, rasanya masih kalah dibanding dengan lengkeng hasil petik sendiri di pekarangan.
Dari Informasi seorang pakar pada saat mengikuti work shop lengkeng beberapa tahun lalu di sebuah Instansi Pemerintahan, saya peroleh informasi bahwa sebenarnya lengkeng import tersebut di negara asalnya sudah dipetik beberapa hari (hampir sebualn lebih) dari pohonnya.
Namun datang di Indonesia masih dalam kondisi prima.
Kembali pada lengkeng hasil petik sendiri, dia disimpan 3 hari tanpa PERLAKUAN KHUSUS sudah buruk penampilannya, meskipun rasanya masih prima.
3 hari berselang, kulit mulai kering dan keras |
rasa masih manis dan segar |
ADA APA DENGAN LENGKENG IMPORT KITA ????
Anda semua pasti bisa menerka
Labels:
Buah Lengkeng
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
apakah diberi bahan pengawet Mas ?
ReplyDeletekira2 pke zat apa ? Dampakx ?
hemmm..... anda simpulkan saja sendiri mas, gak etis kl saya omongin di sini
ReplyDeletemas, apakah dengan ga3 lengkeng pimpong saya dapat berkualitas?
Deletebisa dicoba mas...semprotkan saat buah berukuran kacang hijau, sebesar kedelain dan seukuran kelereng (3 kali aplikasi)
Deleteperawatan gimnay?
ReplyDeleteMas.. usia bulan berapa pohon kelengkeng belajar berbuah atau kira2 setinggi berapa... apa benar pohon kelengkeng musti di kawinkan dulu agar bunga menjadi buah makasih mas (purnomo)
ReplyDelete@purnomo : untuk bibit dari cangkok, (khusus jenis dataran rendah spt diamond river misalnya) 8 bulan sudah bisa mulai belajar berbuah. dgn ketinggian kira2 1 meter. perkawinan 2 pohon kayaknya untuk sekarang tinggal cerita saja mas, karena banyak jenis introduksi yang mudah berbuah di berbagai tempat..coba cek di topik memilih bibit lengkeng di bagian lain di blog ini.
ReplyDeleteyang pasti diberi semprotan pengawet
ReplyDeleteSalam kenal pak Hervin
ReplyDeletesalam kenal kembali mas Agim
Delete